Sabtu, 14 Juni 2014
Setelah melalui masa kompetisi selama kurang lebih tiga bulan, panitia mendapatkan 800 lebih karya yang masukuntuk dijurikan. Ini membuktikan bahwa desainer muda Indonesia memiliki semangat yang luar biasa untuk berkarya, menunjukkan hasil karya, dan berkompetisi di sebuah ajang kompetisi yang positif.
Setelah melewati proses penjurian yang melibatkan para pelaku industri kreatif ternama Indonesia, seperti Bona Soetirto, Chris Lie, dan Beng Rahadian, akhirnya tiga karya terbaik dari enam kategori yang dikompetisikan, yaitu Digital Imaging, Typhography, Motion Graphic, Design Tshirt, dan Ilustrasi telah diumumkan.
Sejak diresmikan pada acara press launching yang diadakan bulan Februari 2012 lalu, Nirmana Award memang menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan pelaku industri kreatif Indonesia.
Tidak hanya itu, Nirmana Award juga mencoba menyentuh dan menggali potensi anak-anak muda Indonesia dengan mengadakan Roadshow dan Workshop ke beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Malang, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali.
Kegiatan roadshow yang dilakukan Nirmana Award selama satu bulan lebih tersebut, secara mengejutkan mendapat sambutan luar biasa dari masyakarat, terutama mahasiswa. Lebih dari 1200 peserta ikut serta dalam kegiatan roadshow Nirmana Award yang menghadirkan pembicara ternama dari praktisi industri kreatif, seperti Aria Rajasa, Pandji Krisna, dan Tulus Pasaribu.
Oleh karena itu, merupakan sebuah kebanggaan bagi Nirmana Award ketika banyak pelaku industri kreatif ternama Indonesia yang ikut serta mendukung terselenggaranya ajang kompetisi bagi para desainer muda Indonesia ini.
“Ada yang tidak diajarkan di kampus-kampus desain, yaitu keberanian. Keberanian untuk menunjukkan karya hanya mampu diuji melalui ajang kompetisi desain seperti Nirmana Award, yang nantinya akan membuat para desainer muda ini berani untuk mengembangkan kreativitasnya, dan membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Saya yakin, Nirmana Award bagai angin segar bagi para desainer muda yang haus akan keberanian berkompetisi”, papar Irwan Ahmett, seorang seniman yang juga inisiator Urban Play Project yang turut menjadi pembicara pada workshop yang diadakan oleh Nirmana Award 2012.
Anto Pinarso selaku Executive Director Nirmana Award 2012 juga mengharapkan bahwa ajang kompetisi desain Nirmana Award 2012 tidak hanya akan berhenti di sini.
Momen ini justru harus menjadi awal terlahirnya desainer industri kreatif muda Indonesia yang mampu bersaing menembus kerasnya bisnis industri kreatif Indonesia, yang bisa berkarya tidak hanya untuk diri sendiri, namun menjadi inovator yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga kelak para desainer muda ini akan menjadi pembawa perubahan bagi daerahnya masing-masing.
